Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Karyoto, menegaskan bahwa pihaknya siap menindak tegas aksi premanisme di wilayah hukumnya dengan melibatkan 999 personel gabungan dari TNI, Polri, dan Pemerintah Daerah DKI Jakarta. Operasi anti-premanisme yang dimulai pada tanggal 9 Mei hingga 23 Mei 2025 ini bertujuan untuk menanggulangi segala bentuk gangguan keamanan yang meresahkan masyarakat.
Menurut Karyoto, operasi ini merupakan upaya serius untuk menindak para pelaku premanisme yang selama ini menjadi momok masyarakat. “Operasi anti premanisme yang kita laksanakan hari ini akan melibatkan 999 personel yang terdiri dari pasukan gabungan TNI AD, AL, AU sebanyak 306 personel. Polri sebanyak 663 personel, dan 30 personil Pemda DKI,” kata Karyoto saat memimpin apel gelar pasukan di Monas, Jakarta Pusat, Jumat (9/5/2025).
Operasi ini akan didukung oleh kegiatan intelijen yang akurat serta diperkuat melalui langkah-langkah preemtif dan preventif guna menindak tegas dan menanggulangi segala bentuk gangguan keamanan. Terutama terkait dengan aksi premanisme yang cukup meresahkan masyarakat. Karyoto menambahkan bahwa operasi ini menargetkan semua tindak pidana premanisme baik perorangan ataupun kelompok yang mengatasnamakan Ormas.
Masyarakat Jakarta tentunya merasa lega dengan adanya operasi ini, karena aksi premanisme sudah sangat meresahkan. Banyak kejadian yang dilaporkan ke pihak kepolisian, seperti pemalakan, pengeroyokan, hingga tindakan asusila yang dilakukan oleh sekelompok orang yang mengatasnamakan organisasi masyarakat. Dengan operasi ini, diharapkan dapat menekan angka kejadian premanisme dan memberikan rasa aman kepada masyarakat.
Karyoto juga mengimbau kepada masyarakat untuk tidak ragu melaporkan kepada pihak kepolisian jika mengetahui atau menjadi korban aksi premanisme. “Kami siap menindak secara hukum bilamana memang sudah ada pelanggaran hukum secara nyata,” ujarnya.
Dalam operasi ini, Polda Metro Jaya juga akan melakukan patroli gabungan di titik-titik rawan kejahatan, serta meningkatkan kegiatan intelijen untuk memantau dan menindak para pelaku premanisme. “Mudah-mudahan dengan kita sudah melakukan action ini tidak ada orang yang mencoba mencari panggung mencari keonaran dengan atribut-atribut ormas. Kami siap menindak secara hukum,” tegasnya.
Polda Metro Jaya juga mengajak masyarakat untuk berpartisipasi dalam upaya pencegahan premanisme dengan meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam menjaga keamanan dan ketertiban. Dengan kerja sama antara polisi, TNI, dan pemerintah daerah, diharapkan dapat tercipta situasi yang aman dan kondusif di wilayah Jakarta.
Sebelumnya, aksi premanisme sudah sangat meresahkan masyarakat, terutama di wilayah-wilayah yang padat penduduk seperti Jakarta. Banyak kejadian yang dilaporkan ke pihak kepolisian, seperti pemalakan, pengeroyokan, hingga tindakan asusila yang dilakukan oleh sekelompok orang yang mengatasnamakan organisasi masyarakat.
Dengan operasi ini, Polda Metro Jaya berharap dapat memberikan rasa aman kepada masyarakat dan menekan angka kejadian premanisme. “Kami berkomitmen untuk menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah Jakarta, serta menindak tegas para pelaku premanisme,” kata Karyoto.
Operasi anti-premanisme ini juga merupakan bukti keseriusan Polda Metro Jaya dalam menangani masalah keamanan di wilayahnya. Dengan melibatkan banyak personel dan melakukan patroli gabungan, diharapkan dapat tercipta situasi yang aman dan kondusif di wilayah Jakarta.
Polda Metro Jaya juga mengimbau kepada masyarakat untuk tidak takut melaporkan kepada pihak kepolisian jika mengetahui atau menjadi korban aksi premanisme. “Kami siap melindungi masyarakat dan menindak tegas para pelaku premanisme,” tegas Karyoto.
Dengan demikian, operasi anti-premanisme ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat Jakarta, terutama dalam hal keamanan dan ketertiban. Polda Metro Jaya berkomitmen untuk terus menjaga keamanan dan ketertiban di wilayahnya, serta menindak tegas para pelaku premanisme.
Dalam kesempatan ini, Karyoto juga mengajak masyarakat untuk bersama-sama menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah Jakarta. “Mari kita jaga keamanan dan ketertiban di wilayah kita, dengan melaporkan kepada pihak kepolisian jika mengetahui atau menjadi korban aksi premanisme,” ajaknya.
Dengan kerja sama antara polisi, TNI, dan pemerintah daerah, diharapkan dapat tercipta situasi yang aman dan kondusif di wilayah Jakarta. Polda Metro Jaya juga berkomitmen untuk terus meningkatkan kegiatan intelijen dan patroli gabungan untuk memantau dan menindak para pelaku premanisme.
Operasi anti-premanisme ini juga merupakan bukti keseriusan Polda Metro Jaya dalam menangani masalah keamanan di wilayahnya. Dengan melibatkan banyak personel dan melakukan patroli gabungan, diharapkan dapat tercipta situasi yang aman dan kondusif di wilayah Jakarta.
Polda Metro Jaya juga mengimbau kepada masyarakat untuk tidak ragu melaporkan kepada pihak kepolisian jika mengetahui atau menjadi korban aksi premanisme. “Kami siap melindungi masyarakat dan menindak tegas para pelaku premanisme,” tegas Karyoto.
Dengan demikian, operasi anti-premanisme ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat Jakarta, terutama dalam hal keamanan dan ketertiban. Polda Metro Jaya berkomitmen untuk terus menjaga keamanan dan ketertiban di wilayahnya, serta menindak tegas para pelaku premanisme.





